catatan hati

Tuesday, April 15, 2008

Modernisasi "Xihua" Westernisasi "Xiandaihua"

Xihua Vs Xiandaihua

Semalam langit hitam pekat, sekali-sekali gelegar menyentak, berdebatan hangat saya terus berjalan dengan Talcott Parsons, si pemilik atoritas fungsionalis. ”Modenisasi” satu kata yang dihadiahkan Parsons yang tidak bisa saya lupakan. Kata itu selalu bermain dalam benak saya dan bahkan mengilhamai satu mimpi, mimpi ”modernisasi”.
Di alam mimpi itu saya bertemu dengan siganteng xihua dari China, xihua? Ya xihua. Xihua menjabat hangat tangan saya dan membekas sampai sekarang. Malahan ”dunia ketiga” gila dengan ke gantengan xihua. Semuanya terpesona dengan xihua, ingin menjadi xihua. Malahan di negara saya, kedatangan xihua disambut dengan riuh tepuk tangan ”horeeee!!!! Xihua datang!”. Gemes!!! Begitu gerutu pemerintah negara saya terhadap xihua.
Xihua! Xihua punya tabiat sama dengan ”modernisasi” yang dieperkanalkan oleh Parsons di Amerika Utara pada tahun 1950-an. Heee...xihua modernisasi ”ala” negara tirai bambu yang kini telah berubah menjadi ”negara naga ngamuk”, sebagai salah satu negara yang menjadi pionir di rantau Asia.
Pada tahun 1930-an, xihua mempunyai rival Xiandaihua. Kata orang China xiandaihua ”other” kita perusak identitas. Jangan ”gaul” dengan xiandaihua. Xiandaihua hanya tersipu, dalam hatinya tersimpan dendam kesemat. Akhirnya ocehan xiandaihua keluar juga,”awas kalian sebenatar lagi saya akan menjadi pusat peradaban dunia, saya akan rubah dunia dengan peradaban saya”.
Wah!! Kata-kata Xiandaihua betul-betul terbukti. Peradaban dunia memang dikuasainya. Kemajuan selalu berkiblat padanya. Xiandaihua-xiandaihua!!! Ternyata ente westernisasi. Ya!....saya westernisasi ucap xiandaihua dengan pongah.
Mampus kalian, kata xiandaihua sang westernisasi itu, sambil ngacak pinggang dihadapan rival-rivalnya. Entah mengapa pula Eyang McClelland, berkotbah!!! Hei negara-negara terbelakang, jika kalian mau maju monggo ambil contoh dan tauladani usaha-usaha negara maju, negara maju itu dulunya juga macam kalian tapi kini dia berubah karena ada usaha, nah! Usaha mereka itu yang perlu kalian contoh.
Ternyata dasar negara berkembang, mau jalan pintas dan tidak hati-hati mendengarkan kotbah Eyang McClelland, mereka hanya ambil kutip, adopsi habis-habisan, akhirnya mereka lebih barat daripada barat. Chinggg!!! Dasar negara ketiga!.
Tentang hal ini, si Karl Marx sang nabi sosialis nitip pesan dalam kultum senjanya, kira-kira pesannya ” negara ketiga ingat! Kamu itu merupakan bidadari cantik yang sedang tidur. Nah kecatikanmu, ntar lagi akan disentuh dan direbut bahkan diracuni oleh sang pangeran.” Siapa sang pengeran itu, ya itulah negara maju.
Ya wis!!! Terserah ente, mo yang mana!

Perihal cerita ini, didasari oleh beberapa sumber, khusus mengenai Xihua Vs Xiandaihua saya kutip dari Lo Rongqu, ed. Xihua yu Xiandaihua (Beijing University Press. 1985). Ide ini penulisan ini muncul usai membincangkan “memasyarakatkan gunjing” dari peraduan karabai. 15/4/08 still Malaysia

1 comment:

emmy marthala said...

tumbuh mjd besar melalui proses jauh2 lebih baik daripada besar krn hormone injection.
buktinya ayam kampung lebih sedap dan aman dikonsumsi berbanding ayam putih yang cantik tp penuh risiko bila mengkonsumsinya.
begitu jg hakikatnya dg situasi skrg ini "proses adopsi membabi buta"olh ngr k-3.so klo mo adopsi, nyontek n kroni2nya hati2 krn ada byk perbezaan dlm masyarakat negara k-1, k-2, k-3? n ingat "identity dan integrity",jd diri sendiri itu lebih baik cing!!!!