catatan hati

Friday, June 18, 2010

TERHANUS

Ibarat perang Indonesia sekarang sedang terhanus oleh pedang samurai sang “Gayus”. Seorang anak muda yang bergolongan tiga “a” memiliki kekayaan melebihi presidennya. Tabungan, deposito, saham dan kekayaan atas namanya terserbar dimana-mana. Mendadak kaya memintal aset negara melalui pembajakan di pajak.
Jika dicoba dikakulasikan, sampai 19 Juni 2010 tabungan “Gayus” sudah terungkap mencapai 100 miliar rupiah, jumlah aduhai buat seorang golongan tiga. Malahn polisi masih mencium ada indikasi lagi tabungan “Gayus” di simpan di bank. Aduhai “Gayus”. Laga-lagi kita tercenung oleh keraiban uang negara ke dalam lembah-lembah kerakusan. Sementera di di dunia nyata, masyarakat Indonesia menjerit “kantong kosong” menjerit “perut kosong” menjerit tak berdaya, tapi sang “Gayus” dan Masternya berpesta pora dengan kekayaan curiannya. Mereka bisa piknik keluar negeri tiap sebentar, naik mobil mewah kemana-mana, punya rumah disetiap daerah bahkan negara.
Realitas yang tersengsara, mereka hidup di kolong jembatan, di tepi bantaran kereta api, di tepi sungai yang kotor, di pinggir onggokan sampah, berkuras mencari reski tanpa mengenal jati diri, hanya “disegari” oleh janji-janji menjelang pemilu di gelar dengan menghangatnya perkataan “wong cilik” yang tak pernah di melek-an hidupnya.

No comments: